Jakarta - Gayus Tambunan memang tidak memiliki jabatan tinggi di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Namun sejak bekerja di kantor itu sejak lulus dari STAN tahun 2000, pria berpangkat III A tampil lebih mentereng.
Menurut Ketua RT 4 RW 6 Warakas, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Priok, Jakarta Utara, Amir Suhadi, Gayus terlihat mengendarai mobil pada 2004. "Waktu itu ketemu pas Pemilu, dia sudah naik mobil bagus," katanya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (24/3/2010).
Tak cuma itu, Gayus disebutnya juga membeli apartemen berharga ratusan juta di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Apartemen itu kini ditempati oleh dua adik Gayus, Wiwit dan Tri.
"Mereka katanya tinggal di sana. Warga sini ada yang pernah diajak ke sana," kata Amir.
Selain apartemen, Gayus juga dikabarkan memiliki rumah di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun warga Warakas tidak mengetahui secara pasti.
"Kalau itu belum tahu pasti, tapi dengar-dengar sih begitu," katanya. Menurut Amir, sebelum bekerja di kantor Pajak di Jakarta Gayus ditempatkan di Kalimantan.
Nama Gayus mencuat sejak Komjen Susno Duadji menyebut ada markus pajak Rp 25 miliar di tubuh Polri pada Rabu 17 Maret. Gayus yang terlibat dalam kasus tersebut pun langsung menjadi sorotan.
Pada 2009, polisi menjerat Gayus dengan pasal berlapis yakni penggelapan, pencucian uang, dan tindak pidana korupsi (Tipikor). Namun dua pasal yaitu pencucian uang dan tipikor gugur di penuntutan.
Gayus pun hanya dituntut ringan dengan pasal penggelapan yaitu 1 tahun penjara dengan hukuman percobaan 1 tahun. Namun hakim PN Tangerang menilai jaksa tidak bisa membuktikan tuntutan tersebut dalam sidang 12 Maret 2010. Gayus pun melenggang bebas dan tetap mengantor seperti biasa. (ken/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar